Tuhan Adalah Ibu
Ia bergandengan dengan waktu
berlarian di atas angka-angka kalender
meringkas ucapan selamat ulang tahun
dari tahun ke tahun
dan hari kemarin resmi menjadi kenangan
Saat bayang kita perlahan gugur
Tak ada yang dapat membuat jeda
meski satu detak dari jantung kita
kita mesti tumbuh dan Tuhan berperan sebagai ibu
ibu dari segala kesedihan dan kebahagiaan
Yogyakarta, 2020
__________
Mati Sebelum Mati
Pagi lebih dulu memejamkan matanya
sebelum subuh terjaga
segala riuh mati memendam rindu
Siang adalah rasa kantuk paling terkutuk
yang diam-diam menggantungkan diri
di setiap runcing bulu matamu
seperti batu berat engkau terjerat
Sore mengajak engkau menjelajahi senja
keindahan sementara yang sebentar lagi tiada
warna tembaga menyimpan luka menganga
mayat-mayat digantung seperti dalam museum
Malam dilukis para petapa pemalas
bulan memutuskan untuk bunuh diri
sebelum cahanya diambil sebagai pengganti
bola matamu yang mulai redup
dan aku tak lagi menemukanmu dalam puisi
melainkan sepi pembawa mati
Yogyakarta, 2020
__________
Jalan yang Dibuat Perempuan
Perempuan telah membuat
rambu -rambu di perjalanan kita
tangannya menggaris dua jalan:
antara impian dan kematian
Selebihnya selipkan nama Tuhan
agar kau tak pernah salah tujuan
Yogyakarta, 2020
__________
Permainan Kartu
Seperti dalam permainan kartu
aku nasib angka yang ditata di atas meja
kita hanya tahu
ganjil akan meminang genap setelahnya
kini waktu adalah teka-teki
yang mengasingkan engkau di dasar hati
Satu sama lain bertutur sapa
merayakan cinta menggelar tawa
sedang aku tak kunjung menemukanmu
sebagai pasangan yang utuh
untuk sekedar melepas rindu
Yogyakarta, 2020
__________
Sajak-Sajak Sebatang Rokok
/
Sunguh, mengingat tentangmu
lebih berbahaya daripada penyakit
kanker yang ia sebar
/
Saat engkau datang Bersama kenangan
maka ia yang paling sabar
menyimpan kepedihan
/
Ketika aku menulis tentang kita
maka ia adalah kehangatan
yang tak perlu dekapan
Yogyakarta, 2020
__________
Setelah Kepergianmu
Setelah kepergianmu
puisi adalah guru
yang mengajariku cara mencintaimu
tanpa rasa ragu dan mengahapus kata “jatuh”
Setelah kepergianmu
puisi adalah ruang
tempat aku memadamkan riuh rindu
tanpa harus ada kata “temu”
Setelah kepergianmu
puisi adalah barisan huruf
untuk mencatat namamu dan namaku
seperti kemarin kita pernah menulisaknnya
di tanah lapang sebelum hujan datang
Setelah kepergianmu
puisi adalah kamu
Yogyakarta, 2020
__________
Ketika
Ketika aku menulis puisi
namamu lah yang tertulis
pertama kali
Ketika aku menulis pagi
bulan adalah wajahmu
yang terus ingin dipandang
Ketika aku menulis hujan
desis angin menghantar dingin
dan setumpuk kenangan
Ketika aku menulis tentang Tuhan
Tuhan membisikkan namamu
sebagai takdir yang telah ditetapkan
Yogyakarta, 2020
__________
Pertemuan
Ini peretemuan
yang mesti kita laksanakan
Saat dimana
waktu telah menemukan titik tujuan
menutup segala arah jalan
akhir dari cerita cinta Adam dan Hawa
Jantungku berhenti berdetak
nafas hanya menyisakan nama Tuhan
yang sudah melupakan kita
Kicau burung terdengar dari arah barat
menggring matahari yang tersesat
lalu, gunung-gunung berhamburan
seperti hal-nya angin menghempas dedaunan
anak yang masih merakit kenangan
rambutnya akan ditumbuhi uban
ibu yang baru saja melahirkan
anaknya akan dilupakan
karena tak kuat
menyaksikan pertemuan
Yogyakarta, 2020
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.