Silam
Kala sunyi, hampa; lengang begitu menampar pilu lubuk di hati
hari-hari terakhir malah mengundang harum bau kemboja pemakaman
tak elok ruang pembukaan menghabiskan waktu belasan jam,
setelah pulang sekolah pun sama sahaja
tatkala buah si kecil yang akan memasuki dunia peradaban, hilang bersama Ibunya
Kacau.
musibah itu menjadi-jadi
Kini begitu menginginkan dekapan tulusnya,
menginginkan kasih putih yang sengaja terhampar
menginginkan garis bibir yang lenyap tak lagi memberi isyarat
Aku yang terlalu bodoh dan berdosa belum mencapai kebahagian untuknya
Karena Tuhan lebih menyayangi dan menyisakan tiga kehidupan bersama bapaknya
Bandung, 2020.

Sumber gambar: https://www.pikiran-rakyat.com/
__________
Maret-19
Bagaimana jadinya manusia akhir-akhir ini?
Mereka terlalu takut untuk direnggut atau bahkan ada yang merelakan nyawa
keping-keping sayap memberikan banyak waktu, demi tak memanggil maut
Sudah banyak bergulung air mata
bertahan 14 hari, sama dengan mati.
Ribuan manusia melawan untuk bertahan, begitu pula
tentang manusia bertumpu pada keyakinan
Hentikan peperangan tak kasat mana ini,
sosok Maret-19 melingkar pada kedukaan
serempak
bersatu menyaksikan kembali ruang keniscayaan
Bandung, 2020.
__________
Sang Penggila yang Merenggut Keadaan
Waktu telah dibunuh
tak ada masa perjamuan
hari haru meredup tak lagi menyuguhi keadaan
manisnya hamparan jamak kepala manusia
di beranda menuju musibah maut perpisahan
makhluk-makhluk tak berakal terlihat menertawakan makhluk berakal
berbalik kehidupan
sang penggila benar-benar telah meniadakan
Bandung, 2020.
__________
Ku Terjaga dalam Tempat-Mu
Setiap waktu,
sebuah tenunan alas
yang menggelar tanpa batas
menjadi tempat bersembah tadah
sujud-sujud dahi penuh tabah
Sebagai tempat yang tercipta mulia
Laksana,
aman terjaga
Setumpuk dosa manusia, tetap
Kau tampung segala arti
menuju jalan ruang abadi
Bandung, 2020.
__________
Klise yang Membias
Awal jalan satu arah
ia berjalan dengan lumrah
batas rasa akan lelah
pada akhirnya ia lemah
Manusia sama dengan diskusi
anggapan semua berbicara
analogi tidaklah sama, sebab
membelok dari suatu hal
Angin biarlah mengarah pada hal lain
berjalan lurus sesuai hembusan
Bandung, 2020
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.