Tak Lagi Menyapa
Kembali kugoreskan tinta merangkai asa
Jalannya sudah berbeda
Tujuannya tak lagi sama
Rasanya baru kemarin kunikmati senja dengan secangkir teh hangat
Berkisah akan sebuah rumah di kaki bukit nan indah
Menata dengan sederhana merangkai tawa
Arah angin berubah tiba-tiba
Angin meniup gambar yang telah kita warnai bersama
Hilang terbang entah ke mana
Yang kutahu pondasinya runtuh seketika
Menjadi dengan abu
Sendu
Bukittinggi, 2 Juli 2022
[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra[/button]
Untukmu Dzulhijah
Merangkai kisah membawa berkah
Manusia pilihan tak tergoncang nafsu serakah
Cintanya tulus tak terbantah menjadi saksi dunia
Belajarlah dari Ibrahim insan pilihan
Baitullah bukti kegigihan cintanya
Qurban pengorbanan akan nafsu serakah
Rangkaian peristiwa besar merangkai Dzulhijah
Haji penyempurna rukun islam
Nabi Yunus dan Adam pun ikut serta
Berjalan karena cinta berkorban untuk cinta
Cinta-Nya dekat selalu menyapa
Menguatkan insan pilihan memilih karena percaya
Bukittinggi, 2 Juli 2022
Sang Murobbi
Sendu mulai menyapa hati
Saat hati menolak realita kajianmu mendamaikan jiwa
Saat itu hadirmu adalah telaga asa
Tanpa diduga rasa muncul tiba-tiba
Sungguh indah rencana semesta
Namun langkah ini masih gamang
Mampukah diri berjalan dalam kesunyian
Indahnya sudah diikrarkan menanti semesta mengaminkan
Jika bersama menguatkan iman mengapa tidak diperjuangkan
Kupanggil dirimu abi
Mendampingi semangat untuk berjuang
Bukittinggi, 2 Juli 2022
[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra[/button]
Sejuta Doa
Hari ini bulan baru berbagai perayaan memikat hati
Tapi bagiku bulan ini penuh liku
Banyak jalan yang harus ditempuh
Banyak duri yang harus disisihkan
Agar diri tetap berdiri dan menyukuri
Allah tidak memilih insan yang mampu
Tapi Allah memampukan insan terpilih
Kisahnya kututup rapi
Membuang semua memori menata langkah kembali berlari
Tanpa kusadari namanya masih terucap di malam yang sepi
Haruskah kuruntuhkan bangunan asa yang menggunung tinggi
Menghiasi langkah menyemangati saat tertusuk duri
Sejuta doa tak akan berhenti
Tanpa nama saat ini
Hingga doa menjadi kekuatan untuk kembali
Bukittinggi, 2 Juli 2022