Suara itu Mengingatkanku Tentang Masa Lalu

 

Verbal yang keluar melalui oral

getaran dari pita suara yang seimbang

mengingatkan aku pada

suara dari suatu masa yang jauh

masa di mana aku mendengar untuk pertama kali

entah itu suara al – arham

atau ayah dan ibu ketika mengucap doa

 

suara yang merambat lewat bibir merahmu

membuat aku ingin pulang

ke tempat di mana aku meringkuk manja

menggigit puting dan mencecap asi

 

Bandung, 2017

 

 

Wanita-wanita Malang

 

Wahai wanita-wanita malang

pergilah kalian ke bukit sinai

sucikan tubuh kalian dengan

air suci para dewi

hapus dosa kalian seperti mereda luka

akan membekas tapi suci

 

Carilah buah kuldi

petik dan bungkus dengan rapi

kelak- jika kalian temukan adam

mengembara di tengah padang pasir

persembahkanlah padanya

biar ia hapus dahaga dengan luka

 

Jakarta, 2017

 

 

Di Depan Toko Pakaian Dalam Perempuan

 

Waktu itu kau sedang berdiri termangu dalam sebuah toko

di depanmu warnawarni pakaian dalam tergelantung manja

seketika aku berhenti dari perjalananku yang jauh

tak sopan memang aku menerka ukuran buah dadamu

mungkin seukuran lengkungan bulan muda di atas langit kala itu

tak sengaja pula aku mengeja desir birahi yang mengalir dalam napasku

 

Kau memilih satu lingerie warna ungu

di seberang jalan

di depan toko pakaian dalam perempuan

teringat aku harum rongga buah dada iris

dan wangi pangkal paha centini

yang kini tertinggal di sebuah halaman buku tua

 

Sekarang, setiap dalam perjalanan pulang

aku selalu berhenti di depan toko pakaian dalam perempuan itu

tak pernah lagi ku lihat wajahmu di sana

masihkah seukuran lengkungan bulan muda

atau mungkin sekarang bulan tak lagi datang padamu

 

Jogja, 2018

 

 

Dialog dalam Kamar Losmen

 

subuh membawa dingin pada kamar

setelah kita bercinta sepanjang malam

tetiba kau berseloroh dalam selimut yang menutupi ketelanjangan

“apa kau mencintaiku?”

Aku duduk dan menyulut sebatang rokok

“seks adalah urusan  tubuh, cinta adalah urusan batin, dan menikah adalah urusan peran”

Sudah sejak lama kita berbeda pandang

toh kita selalu saja kembali bersenggama

“seks, cinta, dan menikah, semua itu urusan hati”

katamu lirih, meninggalkan jejak pilu dalam dingin

kau merangkulku

merebahkanku pada ranum buah dadamu

rokok terjatuh di lantai

dan kau mulai menggoda kemaluanku yang lesu

 

Jogja, 2018

 

 

Monolog Kipas Angin

 

Kipas menggelengkan kepala

di depan bisu percakapan meja dan kursi

angin keluar masuk pada selangkangan baling-baling

yang terputar tuas mesin listrik

 

menyapa hening persetubuhan stopkontak

romansa dahaga mengeja detak jarum jam yang lelah berputar

 

Jogja, 2018

 

 

 

Tentang Penulis

Fuad Cahyadiputra, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi seorang penyair. Lahir di Bantul, lulus dari Jurusan Sastra Indonesia, UNY tahun 2016. Sekarang masih aktif dalam Komunitas Ngopinyastro. Puisinya pernah dibukukan dalam Antologi Puisi Rumah Pohon “100 Dermawan Bahasa Komunitas Ngopinyastro” 2015, Buku Nasib (antologi puisi dan cerpen Jurusan Sastra Indonesia, 2015), Riwayat Jagung (antologi esai dan puisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta, 2016)

e-mail : fuadevans17@gmail.com

telepon : 085726518353

 

Ilustrasi oleh Mathorian Enka.

Tuliskan komentar