Menu

Rubaiat Taman Sorga | Puisi-Puisi MH. Dzulkarnain

Rubaiat Taman Sorga | Puisi-Puisi MH. Dzulkarnain | https://4antum.wordpress.com/

 

Rubaiat Taman Sorga

 

Bunga-bunga mekar tak pernah sukar
Pada tubuh tamanmu yang gemar segar.
Dengan senyum, doa dan penuh rindu
Banyak orang-orang menyiraminya tanpa keluh
Berseru begitu maha aduh.

Tuhan beri kita taman sorgamu
Tempat segala macam bentuk kata bermuara
Merangkul para penyair nusantara
Untuk menyeduh sejarah pada palung tubuhnya
Dan sesekali menggoda para perawan atau janda
Lalu mereka anggap sebagai selir setianya

Di taman sorgamu itu para sanak penyair
Tak pernah alpa memberimu syair-syair
Sejuk mengalir sambil berdesir
Pada rongga dadaku yang fakir
Secangkir puisi dan seberkas kopi
Adalah kawan penangkal sunyi
Merekapun hirup bersama-sama
Hingga hilang obituari insomnia

1968 hingga sekarang
Namanya akan tetap narasi
Pada setiap jengkal hidup kami

Annuqayah, 2022

 

 

 

 

 

Cericit Puisi

 

Saat puisi-puisi hinggap di jendela mataku
Mereka bercericit namamu penuh riuh
Namun ketahuilah,
Mereka hanya sekedar membawa kabar
Tentang asmara kita yang telah pudar

Annuqayah, 2022

 

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra[/button]

 

Pengasingan

 

Taukah engkau…?
Kata perkata yang dulu kita rakit
Kini, mereka berduka bersama secangkir kopi pahit
Tangisannya membuat bangsa burung gagap berkicau
Dan sejenak mengasingkanku ke ceruk pulau galau

Annuqayah, 2022

 

 

 

 

Di Kota Tua

 

Muara kata yang ia hadirkan di kota tua
Merabah luka samar-samar di mulut pena
Menjelajah pada setiap ruas kolom bahasa

Ya…
Memang kehadirannya
Yang tak pernah kucurigakan
Ternyata selalu menyisir narasi Tuhan
Sempit dalam cawan
Beratus-ribu-juta pujian
Kepadanya melayang-layang
Moga-moga tak membuatku cemburu tujuh turunan

Annuqayah Mata Pena, 2022‎

Tuliskan komentar