Menu

Ruang Seni Rupa ‘Melipat Senjang’: Selaras Dalam Perbedaan

Empat seniman muda peserta program residensi Seniman Pascaterampil  menuangkan gagasannya dalam pameran Ruang Seni Rupa yang berjudul ‘Melipat  Senjang’. Melalui pameran ini, para seniman berupaya untuk menandai kondisi  kesenjangan yang terjadi di sekitarnya. Pameran ini adalah sebuah andaian untuk  bisa melipat jarak, mendekatkan yang beda tanpa harus memaksa menjadi sama.  Dalam pameran ini seniman mengeksplorasi medium video, virtual reality, dan digital  drawing. 

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) mempersembahkan Ruang Seni Rupa (RSR) edisi kedua di  tahun 2020 dengan masih mempertahankan format alih wahana pameran yaitu online exhibition. Pameran pada platform digital menjadi salah satu bentuk presentasi yang paling bisa mengakrabkan penonton dan seniman melalui karya yang dipamerkan. Pada pameran ‘Melipat Senjang’, penonton  diajak untuk menyusuri kanal website ruangsenirupa.psbk.or.id. 

Seniman yang terlibat dalam pameran kali ini merupakan peserta program residensi Seniman  Pascaterampil PSBK 2020, mereka diantaranya Chairol Imam (seni rupa) dari Surakarta, Egi Adrice (seni  musik) dari Indramayu, M.Y.A.Rozzaq (seni rupa) dari Yogyakarta, dan Teguh Hadiyanto (seni rupa) dari  Jakarta. Keempat seniman telah melalui dua penciptaan karya pertunjukan dan satu pameran pada  Oktober-November 2020. Kini merekaberkesempatan untuk kembali saling bertukar pengetahuan dalam  kolaborasi penciptaan dan presentasi karya seni rupa untuk kedua kalinya. 

Pameran ‘Melipat Senjang’ yang berlangsung di ruangsenirupa.psbk.or.id mulai dari 7 November hingga  7 Desember 2020 ini berupaya menandai kondisi kesenjangan yang terjadi di sekitar seniman. Alih-alih mengubah kesenjangan itu menjadi sebuah persamaan, mereka berupaya melihat lebih jeli. Mencari celah untuk membuat sambungan antara kesenjangan satu terhadap lainnya dan membiarkannnya  tetap seperti apa adanya: tetap berbeda; tetap berjarak. Pameran ini adalah sebuah andaian untuk bisa  melipat jarak, mendekatkan yang beda tanpa harus memaksa menjadi sama. 

Peralihan wahana ruang pameran tak hanya memindahkan ruang pamer karya ke platform digital, tetapi  juga turut mentransformasi desain kolaborasi penciptaan seniman, desain kolaborasi penyelenggara  pameran dengan pelaku kreatif lainnya, serta desain fasilitasi masyarakat melalui karya seni. Proses  produksi video dan kehadiran website ini membuktikan bagaimana ekosistem seni-budaya bertarung  dengan keadaan yang tidak ‘biasanya’. Menemukan strategi-strategi kreatif untuk dapat menghadirkan  seni yang berkualitas di tengah-tengah ribuan aneka ‘produk konsumsi digital’ masyarakat lainnya. 

*** 

Tentang Seniman Pascaterampil PSBK 

Empat seniman multidisiplin seni dari berbagai daerah di Indonesia; Chairol Imam (seni rupa) dari  Surakarta, Egi Adrice (seni musik) dari Indramayu, M.Y.A.Rozzaq (seni rupa) dari Yogyakarta, dan Teguh  Hadiyanto (seni rupa) dari Jakarta, tergabung dalam program residensi Seniman Pascaterampil PSBK  2020. Fasilitasi ini bertujuan untuk memperkuat nilai kolaborasi dan mempertajam kreativitas seni  melalui ruang belajar dan ruang berkarya PSBK yang menekankan pada keterbukaan, kerjasama serta  kesediaan untuk membuka diri menerima ciri dan cara kuratorial seni PSBK, salah satunya melalui  presentasi Ruang Seni Rupa. 

Tuliskan komentar