Pencipta sekaligus pelantun lagu “Mendung Tanpo Udan” Kukuh Prasetya Kudamai menutup serial mini album tematiknya dengan lagi berjudul “Terang”. Secara resmi dirilis melalui akun YouTube-nya pada 26 Maret 2022. Secara berurutan, serial itu terdiri dari Mendung Tanpo Udan, Udan Tanpo Mendung, Mendung Ketemu Udan, Mendung Udan Terus Terang, Udane Ora Roto dan Terang.
Lagu Terang menjadi happy ending dari rangkaian cerita Mendung Tanpo Udan. Berkisah tentang kebahagiaan berumah tangga setelah melewati dinamika yang tak sederhana. Lagu ini menjadi cerminan kebanyakan masyarakat kita yang menjadikan pernikahan sebagai jalan kedamaian hidup.
“Dengan menikah, sebagian masalah seolah-olah sudah selesai. Apa yang terjadi dalam kehidupan kita pascamenikah, tergantung pada bagaimana kita membangun hubungan di dalam keluarga. Kalau dalam keluarga baik, umumnya kehidupan selanjutnya juga akan baik. Begitu pula sebaiknya,” ujar Kukuh menjelaskan filosofi lagunya melalui pesan singkat, Senin (28/03).
Kisah Utuhnya
Lebih lanjut, pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tersebut menyatakan bahwa emosi setiap lagunya akan lebih sangat terasa jika didengarkan sekaligus, meski masing-masing lagu bisa dinikmati secara mandiri.
“Lagu-lagu dalam mini album ini seperti keluarga. Masing-masing anak bisa hidup sendiri, tapi kalau didengarkan bersamaan, suasananya akan lebih hidup. Justru inilah salah satu kekuatan dari album tematik,” kata pria penyuka Vespa tersebut.
Tak hanya menikmati lagu-lagunya, Kukuh menyarankan untuk membaca juga novel Mendung Tanpo Udan yang diadaptasi oleh penulis Fairuzul Mumtaz. Novel ini sendiri sudah bisa dijumpai di berbagai marketplace atau bisa langsung ke penerbitnya, @radiobuku.
“Lebih lengkap lagi, jika mendengarkan lagu-lagu ini sambil membaca novel Mendung Tanpo Udan. Setiap karakter dan ceritanya akan terbayang lebih jelas. Novel itu satu paket dengan rilisan fisik mini album Mendung Tanpo Udan,” kata pemeran Bahrudin, dukun dalam sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 13 tersebut.
[button link=”https://sukusastra.com/?s=mendung+tanpo+udan” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Juga Artikel Mendung Tanpa Udan[/button]
Menggarap lagu-lagu tematik seperti Mendung Tanpo Udan tentu bukan perkara yang mudah. Kukuh harus konsisten menggali ide cerita, sekaligus berupaya menghindari kebosanan pendengar karena tema lagu yang selalu sama. Lalu apa rencana Kukuh selanjutnya?
“Saya menganggap ini sebagai tantangan. Dalam setiap tantangan, setiap orang hanya membutuhkan pengalaman pertama. Alhamdulillah, pengalaman pertama ini sudah saya lalui. Selanjutnya saya ingin konsisten menggarap lagu-lagu tematik. Semoga bisa dirilis dalam waktu dekat,” harap Kukuh.