Televisi
lama sudah aku menjadi televisi
kau tonton penuh perasaan
warna-warni tayangan
kawan saat sedih dan bahagia
“tak ada lagi yang istimewa”
katamu pada suatu ketika
kau bosan, lantas mematikannya
dalam sendiri televisi hanya bisa
menonton dirinya sendiri
Kb, 2021
__________
Saum Rindu yang Batal
ketika pandemik menjadi polemik
ia berjanji menahan segala memoar
yang hendak menggarami ingatan
agar hari-harinya tetap baik-baik saja
kali ini hujan turun menjilat dedaunan
banyak yang bertahan, ada yang luruh
menyeret harum memoar legit nan lezat
sesak mendesak menanak ingatan
tak ingin mampus dikeroyok sepi
ia terpaksa batal, saum rindu gagal
segala yang singgah raib dilahap
hati yang lapar dan kapala yang dahaga
keesokan harinya ia mengirim pesan:
“aku tidak sedang baik-baik saja”
Kb, 2021
_________
Pintu dan Kunci
setelah mendapati realitas yang ingkar
kau pulang dengan bibir bergetar
menjunjung kobar api membakar jidat
tampak bak pintu kamar tertutup rapat
maka, bukankah kau mesti bergegas
mencari kunci daripada menghardik pintu?
keduanya adalah satu paket kehidupan
yang pernah dititipkan Tuhan!
Kb, 2021
__________
Kepada Puisi: Suatu Hari Nanti
suatu hari nanti kau tak akan kubiarkan
kesepian sendiri di dalam kamar
tercecer di atas meja itu
suatu hari nanti kau tak akan kubiarkan
kesepian sendiri di balik beranda maya
berserakan di layar kaca itu
suatu hari nanti kau kurengkuh erat
menyatu dalam helai-helai kertas
dicumbui segala mata segala rasa
suatu hari nanti bila jasadku telah tiada
kau tempat ziarah orang-orang terkasih
sebab di jantungmu adalah makam
tempat rehat kepala dan hatiku sendiri
Kb, 2021