Menu

Puisi-Puisi Riska Widiana

Orang-Orang yang Memakan Bangkai

Kulihat daging-daging busuk
Menjadi santapan paling lezat
Mereka lupa waktu
Hingga dosa menimbun tubuh
Menjadi bukit batu

Kulihat orang-orang kekenyangan
Setelah meracik cela manusia
Sambil menikmati bersama
Dalam pesta hari itu

Dari antar lidah ke lidah
Saling mengoper santapan
Berbekas air liur dari mulut ke mulut

Setiap hari menu itu
Hasil curian dari aib orang lain
Mereka gemar mengantongi noda manusia
Lalu dijadikan santapan

Dosa semakin membesar
Setan terbahak-bahak
Menyaksikan penjamuan anak manusia
Dari daging-daging saudaranya
Yang telah dibuang dan busuk

Riau, 2021

 

 

 

 

 

Berjiwa Hujan

Aku gemar terbang tinggi
Seperti burung-burung
Meski patah berulang kali

Kesakitan sering kali
Melukai hati
Namun berkali-kali
Aku tetap kembali

Jiwaku seperti hujan
Sering terhempas
Namun tak pernah bosan

Tetap melawan
Segala kemustahilan
Juga memperjuangkan
Segala bentuk keinginan

Riau, 2021

 

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big”] Baca puisi-puisi lainnya di sini[/button]

 

Ingatan Masa Kanak-Kanak

Aku melihat pohon waru
Berdiri tegak di tepi sungai
Daunnya menari
Ditiup angin

Airnya mengalir
Ombak-ombak kecil
Menghantam kaki jerambah

Sebuah pondok kecil
Terbuat dari batang kayu
Disusun rapi
Sebagai lantai untuk duduk kami
Atapnya yang terbuat dari daun nipah
Mulai berwarna kecoklatan
Di serang panas setiap hari

Di wadah itu
Tempat melepas penat
Selepas menabuh peruntungan
Di sungai Indra giri
Tempat kehidupan mengalir

Sesekali kami berlari
Sambil menyibak panas matahari
Menembus celah daun
Hingga berbentuk molekul-molekul

Kadang kala
Kami mencoba menangkap cahayanya yang burai
Sambil bersorai
Menikmati hari-hari

Hingga suatu hari
Ingatan itu lenyap dalam memori
Kuduga hanyalah mimpi
Ternyata sebuah ingatan
Di masa yang jauh sekali

Riau, 2021

Tags:

Tuliskan komentar