TENAGA MEDIS
SANG PEJUANG COVID-19

Engkau berkerja tidak mengenal waktu
engkau mempertaruhkan nyawamu
banyak resiko yang dihadapi
nyawamu begitu terancam

Orang-orang begitu membutuhkanmu
banyak sekali jasamu
demi menyelamatkan ribuan orang
yang membutuhkan pertolonganmu

Engkau rela meninggalkan keluargamu
untuk tugas yang begitu berat
begitu besar jasamu
demi keselamatan orang banyak

Engkau tidak pernah berhenti
engkaulah pahlawan di masaini
engkaulah garda terdepan
bangsa Indonesia membutuhkanmu

Malang, 2020

 

__________

PEJUANG MASA DEPAN

Perjuangan meraih mimpi
Mimpi untuk bisa menggapai masa depan
Semangat perjuangan untuk terus maju
Halangan dan rintangan akan engkau hadapi
Ombak dan badai tidak menyuruti semangat juangmu

Wahai engkau sang pejuang masa depan
Engkau tak kenal lelah
Engkau tak kenal menyerah
Pantang menyerah ada dalam hatimu
Semangat juang menyelimut dihatimu

Wahai engkau sang pejuang masa depan
Perjuanganmu begitu kuat dan gagah
Engkau terus maju dan berjuang
Untuk bisa meraih mimpi
Mimpi yang akan membawa perubahan pada dunia

Wahai engkau sang pejuang masa depan
Mimpimu sudah ada dalam dirimu
Mimpimu sudah ada dalam hatimu
Majulah dan jangan menyerah
Demi masa depan yang cerah

Para pemuda merah putih
Berjuanglah dan pantang menyerah
Membawa perubahan bagi bangsa Indonesia
Genggamlah cita-citamu dengan kuat demi masa depanmu
Masa depan Indonesia ada di tanganmu

Malang, 2020

 

__________

COVID-19

Negeri kita Ibu Pertiwi sedang dilanda oleh virus Corona

Negeri kita menangis bagaikan ibu yang bersalin

Pandemi Covid-19 sungguh mengguncang negeri kita tercinta

Tanah air yang makmur jaya seakan sirna bagaikan debu

Kita menangis, kita takut akan hal yang buruk melanda kesehatan kita

Kita menangis tersedu-sedu bagaikan anak kecil

Malang, 2020

 

__________

SEPUCUK TANGKAI BUNGA MAWAR

Pagi itu aku berjalan
menyusuri jalan yang panjang
tidak aku sangka
bahwa aku di dalam taman

Taman yang begitu indah
seakan membuataku terpesona
akan keindahan bunga-bunga di taman
aku terus berjalan kedepan

Aku melihat bunga yang indah
tetapi langkahku berhenti
aku melihat tanaman bunga
yang menarik perhatianku

Bunga yang indah menjadi layu
seakan ditinggalkan pemiliknya
ia menangis meratapi nasibnya
sungguh hatiku tergerak

Ia terus memohon pertolongan
meminta pertolongan orang lain
agar mau menemaninya
ialah setangkai bunga mawar

Saat sepi ia menangis
ia begitu kesepian
sepucuk tangkai bunga mawar
meminta kepadaku pertolongan indah

Malang, 2020

__________

PATAH HATI

Patah hati siapa yang pernah mengalaminya
siapa yang pernah merasakannya
membuat aku merasakan kepedihan
membuatku merasakan keterpurukan

Kita semua pernah mengalaminya
aku terpuruk, aku tersakiti,
aku menderita karena patah hati
ingin aku lari kehidupanku

Aku benci kenapa aku harus patah hati
aku menangis bagai terkena sengatan lebah
hatiku sakit karena patah hati
patah hati engkau sungguh menyakitkan hatiku.

Malang, 2020

 

__________

PERGI SELAMANYA

Air mata yang berlinang
mengguyur di pipiku
aku menangis tanpa suara
sehingga teriak pun aku tidak mampu

Air mata yang berlinang
terasa begitu perih
aku tidak bisa berbuat apa-apa
aku hanya bisa menangis

Menangis meratapi kepergianmu
ibu, mengapa engkau meninggalkanku
aku tidak kuat ibu
aku merasa begitu terpuruk

Air mataku mengalir begitu deras
aku benci dengan semua ini
ibu, ibu, ibu mengapa engkau meninggalkanku
aku anakmu merindukan dirimu

Malang, 2020

By Petrus Pasalima

Lahir di Semayas, 29 Juni 1997. Mahasiswa ilmu filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Widya Sasana Malang, Provinsi Jawa Timur. Memiliki bakat dan minat di dalam dunia kepenulisan sejak SMP hingga sekarang, serta sering mengikuti berbagai perlombaan terutama dalam bidang puisi dan cerpen. Pernah memenangkan perlombaan cipta puisi tingkat SMA sekabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.

10 thoughts on “Puisi-Puisi Petrus Pasalima”

Tuliskan komentar