Menu

Puisi-Puisi Nirmala Puspa

https://www.freepik.com/

https://www.freepik.com/

Aku adalah Waktu

Langit menghujankan pisau-pisaunya saat itu,
dan tubuh ini masih saja terkurung dalam sangkar
Tak mengijinkanku terbang.
Aku ingin keluar, melihat dunia yang begitu gaduh,
Aku ingin keluar, melihat dunia yang  begitu mengagunggkan kemegahan.
Aku ingin keluar menggenggam udara,
menghembuskan setiap yang ada menjadi aku.
Disana …
Seseorang melihatku melalui langit, dan mereka menertawakanku dalam keramaian
Maupun kebisuan.
Dan lalu,
Empat penjuru arah mata angin bergerak,
membuat sebuah perempatan dibalik awan.
Menarikku kedalam sebuah elemen antariksa.
Membuat kagum seluruh yang melihatnya.
Mereka menertawakanku.
Di sebelah utara aku tertampar oleh cahaya matahari, ia berkata,
      “jangan memotong tali yang sudah dibuat, dan jangan kamu berbicara ini sebuah kesialan ketika kau ditertawakan”.
Batu bergema dalam sudutnya, gelombang ingatan masih bergerak, seperti  mesin foto copy yang mondar-mandir di dalam pikiran.
Ia menjadi pisau yang memata rantai seluruh duri dalam diriku.
Dua harimau bagai arca duduk, menyibak malam yang agungkan kisahnya, dan aku terus menjadi waktu dimana waktu adalah aku.
Kesialan dan keberuntungan adalah berlian kehidupan yang beri tanda bahwa Aku adalah waktu.
__________

Jendral Kecil

Jendral kecil berlari,
Jendral kecil menggeleng-gelengkan kepala,
Jendral kecil menggoyang-goyangkan pinggul.
Disaat dunia ini dengan manusianya yang terpecah belah,
Saling beradu cepat,
beradu hati,
beradu arus tak menentu,
Beradu muslihat,
Beradu kekuatan,
Beradu mulut, dan
Beradu terus-menerus.
Kau yang kecil, mungil, tulangmu yang lunak,
Terus saja menyusun imaji, dan mengarungi
Samudera luas.
Menjejali layang-layang yang kau suka.
Di dalam layang-layang itu kau menumbuhkan cita-citamu.
“esok aku pasti menjadi pilot, ya aku akan mengejar cita-citaku”
Hai jendral kecil teruslah berpijar sanding matahari, kau kuat tumbuh segar menjelma burung elang yang terbang arungi samudera langit nan luas. Mematuk segala jelaga.
Hai jendral kecil, tawamu berikan corak pada dunia yang fana.
Berbahagialah masa kecil.
No Responses

Tuliskan komentar