Menu

Puisi-Puisi Fiana Winata

Content goes here

 

Syair Harapan

 

Pagimu gambaran perjuangan
Malammu ikhtiar dilangitkan
Lelahmu berganti kesenangan
Impianmu menjadi kenyataan
Ada tawa dan tatapan penuh harapan
Membimbingmu adalah suatu kewajiban
Wahai ananda kelas delapan
Kesuksesanmu adalah kebahagiaan
Cinta kita terjadi di awal pembelajaran
Doa pertama kita munajatkan
Berjanji saling menepati setiap aturan
Mengikuti arahan bukti kesetiaan
Menemanimu adalah kebahagiaan
Takdir mempertemukan generasi harapan
Menyatukan visi dan misi kehidupan
Langkah dan doaku mengawalmu generasi harapan

Bukittinggi, 8 September 2021

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big”] Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra[/button]

 

Nukilan Semesta

Pagi yang kulalui belumlah sempurna
Walau usaha menggunung tanpa lelah
Indahnya pesona bunga memikat mata
Kurawat dan selalu kujaga kusiram penuh cinta
Bukan salah angin tanah tak kokoh menjaga
Bunganya layu enggan merekah
Haruskah tanah bersedih karena fitnah
Atau rangkaian pembenaran dibalik fakta ilmiah
Aku hanya bisa pasrah usahaku telah membuncah
Tapi bunga enggan merekah
Layu dan patah
Inilah hakikat semesta yang mati akan terganti dengan yang indah
Bahkan gelapnya langit menghadirkan pelangi cerah
Kini bunga nan indah merekah
Tanahnya menjaga penuh amanah

Bukittinggi, 29 November 2021

 

Pergi untuk Kembali

Aku yang lupa jalan kembali
Asik berputar menatap nirmalanya duri
Menatap indah cahaya ilusi
Aku yang lupa jalan kembali
Tersadar terjatuh sendiri
Sepi dingin sunyi
Dewana pada yang tidak pasti
Aku beranjak pergi menyusun diksi dalam sunyi
Memperbaiki alur dengan melodi
Menata jamuan rindu untuk kembali
Aku yang pergi untuk kembali
Bersama dayita yang telah disepakati

Bukittinggi, 29 November 2021

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big”] Baca Kumpulan Puisi Suku Sastra[/button]

Sepuluh Tahun yang Lalu

Saat hati telah bersepakat
Cinta melangitkan asa dalam setiap munajat
Berjanji atas nama Tuhan Mahacinta
Mungkin tak arif pada tanda semesta
Taklif cinta terhempas ego serakah
Dunia bertahta merusak indahnya makna
Belungsang membabi-buta hinaan merusak asa
Berakhir meninggalkan luka menganga
Sepuluh tahun yang lalu abadi dalam goresan ketaksaan

Bukittinggi, 29 November 2021

S O F I

Menyapa dari dunia maya
S O F I saling bercengkrama bertukar kabar menuju suka
O F I derana dalam asa
Berteman diksi dalam hampa
S O F I yang jauh di sana takdir semesta
Berdua saling menjaga
Kini S O F I menjadi bagian indahnya asmaraloka
S O F I menjadi pelangi menyibak duka
Arunika indah memesona
Jam gadang monumen setia
S O F I datang memantapkan ikrar pada Mahacinta

Bukittinggi, 30 November 2021

Tuliskan komentar