Al-Masih
sedarah-darahnya diri kau
lukamu tidak lebih dalam
dari mata tombak yang melukai lambung-Nya
(Kupang, 2021)
__________
Maryam
di sebuah sinagoga
ada bahasa tubuh
terbaca oleh saya sore itu:
senyummu memang pendek untuk
bahagiamu. tetapi tentu saja cukup
panjang buat sedihku.
masih adakah aku di matamu
bila kemiskinan jadi bagian nafasku?
(Kupang, 2021).
__________
Origami Sepasang Burung
kemarin di uma lulik
kau lihat sepasang burung hantu
dengan sayap patah-patah
hinggap di reranting pohon tuak
itu tanda tabah
hidup yang belum dihidupi
kematian terlalu cepat menjemput
hari ini di uma metan
dari ujung kelopak mata kau yang mengantuk
jadilah sepasang origami burung
tercipta dari jemari kau yang tabah
itu tanda lelah
mencintai yang terlanjur jauh
menghapus yang begitu dekat.
(Kupang, 2021).
__________
Kekasih
kekasih, masukilah tubuhku
hutan dengan aroma pohon anggur
sungai-sungai yang mengalir teduh
burung-burung manyar di
reranting hijau rumput
tempat segala cemasmu meletup satu demi satu
aku tidak bisa mengajarimu bagaimana caranya beriman.
adalah seperti Abraham di tanah Moria.
semuanya tentang diri sendiri, misteri; keyakinan; percayalah.
kekasih, masukilah tubuhku
hutan dengan aroma pohon anggur
sungai-sungai yang mengalir teduh
burung-burung manyar di
reranting hijau rumput
ruang bagi bahagiamu tumbuh satu per satu
sekali lagi.
(Kupang, 2021).
0.5