Azimat
segala puja-puji pada hiasan kata ini memenggal kepala
kalimat, menjadi azimat mulia pada pergelangan kaki.
kau suka tiba di sebuah kota pada pagi hari,
lewati lambaian pepohonan,
rumah-rumah, kabut asap juga embun.
puluhan ribu mil jarak
di antara hujan hutan Kalimantan
segala puja-puji pada riasan matamu,
membunuh anak kalimat menjadi permata maharani,
tak pernah aku dan kau miliki.
02 Februari 2020
__________
Kenangan Keriangan
kenangan keriangan
sekali lagi selipkan sayup
ruang bersayap
ringan kekaguman lengkap sudah
setipis ramai damai
lekas beri hadiah
penyaji menu
dengan rempah bumbu
kuat, atas segala kiat peramah
kibarkan tarian samba pada
malam-malam pesta usai
suguhkan masakan khas kutai
kabarkan lembah bersalju tanpa akhir
terngiang serangkai gelora
sungai api berenang riak
di tanjung bara
katamu, kampung halaman
tampung sakral kawasan
kawan masa kecil
25 Maret 2021
__________
Formula
rahasia gema rima
menari
di belantara jiwa
terlahir dari
tempaan bayang diri
dari bendara
sisip prima
lahar berduri
dangau reka cipta
suara sengau
bermuara
gelas-gelas berpita hijau
Pandan Wangi, Desember 2020
(pernah dimuat koran Kaltim Post)
_________
Katalog
daftar nominal
tak pernah terpisahkan
dari pangkal
menuju koin-koin
pengantar bekal
kenyataan, tak terpisahkan
dari perkenalan
menuju pola lain
sebentar muncul
penanda kemajemukan
dari kejemuan
menuju upaya cerdas, atau jalan pintas?
Pandan Wangi, Desember 2020
(Pernah dimuat koran Kaltim Post)
_________
Sabun
ketika berbaju mengkilap
kubuka perlahan penuh harap
kunikmati aroma tubuh perawanmu,
tetes demi tetes cairan mengalir
menyegerakanku tenggelam dalam bulir
menjadikanmu seperti bayi baru lahir
menyergapmu dari kemerah-merahan nafasmu
25 Maret 2018