Menu

Puisi-Puisi Agus Widiey

 

Hujan di Jendela

 

Di jendela rumahku, rinai hujan menyapa

dengan teduh bayang-bayang paling mesra

membasahi kaca-kaca yang penuh debu

dari warna usang sebilah masa lalu

 

sungguh hujan telah sempurna

menghapus luka-luka lama

yang tertera sepanjang kemarau

 

bila hujan reda di jendela rumahku

separuh jendela akan menggigil

tersebab jarak dan sunyi  

kembali memanggil rindu 

dalam hijau hatiku.

 

Pakondang, 2021

 

 

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/fiksi/puisi/” type=”big”] Baca puisi-puisi lainnya di sini[/button]

 

 

Jika Rindu Masih Memburu

 

Jika rindu masih memburu

barangkali jarak tak bisa diwiru

sebagaimana kita yang terbentang

di lembah sunyi ;bayang-bayang berdiang

 

Jika rindu masih memburu

dan membuat hati sembilu

maka, izinkan aku menulismu

dalam larik sajak 

:di lembar itu.

 

Pakondang, 2021

 

 

 

 

 

 

Larut Malam Luka Bersemayam

 

Tidak terasa

engkau pergi

meninggalkan luka

di malam hari

dengan berkata

bahwa aku hanya bersandiwara

padahal tidak

di dadaku

cinta terlanjur membeludak

seperti membawaku

ke jalan benar

tanpa samar-samar

sungguh di larut malam

rindu sering bersemayam.

 

Pakondang, 2021

Tuliskan komentar