Kau Adalah Fajar Bagiku

KASIHKU…

Di sini sekiranya kuawali cerita kita dengan prolog menemukanmu
Karena segalanya akan diawali dengan pertemuan
Pagi ini aku sedang duduk didampingi langit biru di kotaku
Tak lupa matahari yang sekarang sama kulihat denganmu, bercengkerama menghangatkan suasana
Mereka hanya ingin mendengar kisah kita
Karena kutahu katak sedang sakit hati karena hujan tak kunjung menghampirinya
Bagai kisah kisah bapak Habibi dan ibu Ainun
Kisahnya tertulis dalam buku tentang cinta mereka.
Aku tak ingin kisah kita hanya berakhir di ingatan
Aku ingat akan kata tuhan bahwa manusia tak luput dari lupa
Hari ini aku semakin merindukanmu,
Ketika kubaca surat lama tanggal 2 Juli darimu, kubaca kembali
Dan ketika aku merindukanmu, aku semakin takut akan jarak yang begitu jauh ini
Awal kata dalam syair ini ku mulai dengan bismillah.
Dan akhir kata nanti aku ingin menuliskan Alhamdulillah karena denganmu kubahagia
Di secangkir kopi panasku, mengepul asap
Bukan asap tentang kopi ini yang membuatku berbicara,
Tapi karena bayangmu di asap yang mengepul di depanku yang membuatku terus berkata-kata
KASIHKU…
masih ingatkah kau tentang aku menemukan surga duniaku?
Jika kamu bertanya apakah itu…?,
Maka jawabannya adalah kamu kasihku
Waktu itu hanya mendung dan hujan di mataku
Hitam dan putih diantara inspirasi ku
Dan kamu datang
Mendekapku dalam pelukan hangatmu
Menghapus air mataku dalam kecupan manismu
Menopang keputus asaan ku dengan tangan lembutmu
Matahari yang sudah tenggelam di ufuk senja
Pasti akan kembai di awal pagi kata tuhanku
Awal ku kira kata tuhanku hanya sebuah lelucon saja
Namun tuhanku membuktikannya lewatmu
Dan semoga ucapan tuhan tentang hari kiamatnya
Tak kan kujumpai sampai aku telah bahagia denganmu di surganya
Pasuruan,3 September 2020

Tuliskan komentar