Bakarlah Aku!
Kubangun setiap titik porimu
Kugores setiap lekuk kulitmu
kujilat setiap manismu
Terhempas
Terkulai
Tak berdaya
Bajiangan kau!
Kutakut kau tusuk-tusuk ulu hatiku
Ku akan tetap hidup
Dan aku akan tetap berkata-kata
Yang indah-indah
Ku kan biarkan kau racuniku
Ku kan tetap bernapas
Dan ku tak kan hanya berkata-kata lagi
“Aku menyayangimu!”
biarkanlah api itu tetap membakar hatiku
Kamar Mayat 01 – Pati, 18 Juni 2004
__________
Burhan Vida Fannani. Biasa dipanggil Pakdhe lantaran kebijaksanaannya. Kuliah di Sastra Indonesia angkatan 2003, dan aktif sebagai pengurus KMSI dan Komunitas Sarkem. Ia juga salah satu pembantai andal pada Sidang Puisi KMSI. Itu dulu…
Puisi di atas diambil dari buku Memoar Perjalanan, antologi puisi Dies Natalies FBS UNY ke-41.