Perjalanan Menjadi Manusia | Sajak-Sajak Yanu Faoji

Perjalanan Menjadi Manusia | Sajak-Sajak Yanu Faoji

Daun Yang Gugur Sore Itu

Kecemasan berdetak di denyut nadimu

Dosa-dosa berkecamuk di kerongkonganmu

Membawamu tersesat

Di belantara rimbun otakmu

 

Doa dan dzikir ia gantungkan

Pada dahan ranting-ranting

Perlahan luruh dan berguguran

Menjelma daun kering yang berserakan

 

Surya jatuh di sudut bukit

Yang lekuknya merangkul cemasku

 

Tangisan yang lebat turun deras

Dari mata bentang langit itu

Mengalir beringsut ke hilir

 

Melarungkan daun kering

Kepada luapan danau yang bening

Lalu hilang tenggelam

Jakarta, 30 Mei 2018

 

Daun Itu Telah Jatuh

Senja itu perlahan beringsut malu

Tenggelam di lipatan sayap cakrawala

Di balik sujudnya bukit-bukit

 

Pohon kecil itu berdiri kekal di hati yang gusar

Mengintip jingga yang jatuh pada pangkuan gulita

Ia resah kepada  angin yang meniupkan ranting

Dan menggugurkan daun pada rahim tanah

 

Burung gagak memekik di dahan

Membisikan telinga dengan ayat-ayat

Yang tak begitu asing di otak

Sedangkan bibir dahan sulit mengucap

 

Rinai telah jatuh

Dari sudut mata langit

Menghujam ranting dan meluruh

Pada tangkai daun yang kering

 

Angin itu membelah deru

Menghempaskan daun itu

Dan menyelipkannya pada ketiak langit

Setelah itu hilang dan damai

Jakarta, 29 Mei 2018

 

Perjalanan Menjadi Manusia

Suara itu menggema dilorong gua

Yang atapnya senantiasa berkaca

Pada genang tetesannya

 

Gema itu mengajariku

Mendengar lantunan pada sela waktu

Menyiasati langkah perjalanan

Pada bayang-bayang kaca

Menuju perjalanan menjadi manusia

 

Pada lorong gua

Yang sungainya menjalar bening

Memeluk gulita yang sunyi

Mencari bias sinar pada tiap sudut alirannya

 

Aku tahu betul

Roh ku jauh lebih mengenalmu

Kau beri rambu pada perjalananku

Bahkan memberi arah pada gelap pandangku

Jakarta, 28 Mei 2018

 

 

YANU FAOJI

Lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 13 Januari 1995. Di Desa Samudra, Kecamatan Gumelar Indonesia. Ia mulai tertarik pada dunia sastra pada waktu pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Tulisannya pernah dimuat di beberapa media. Puluhan karyanya di bukukan di beberapa antologi puisi Nasional dan Asean. Dan mendapatkan penghargaan peraih naskah terbaik di beberapa sayembara cipta puisi.

 

Ilustrasi oleh Mathorian Enka.

 

 

 

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tuliskan komentar