Menu

Penulisan Partikel “Pun”

Kita terkadang bingung jika ingin menuliskan partikel “pun”. Disambung atau dipisah? Namun jangan khawatir, saat ini kamu tida perlu berpusing-pusing. Di sini dirangkungkan penggunaan partikel pun yang dipisah dan disambung. Tak banyak yang disampaikan, namun langsung pada pokok masalah. Untuk dapat menggunakannya dengan baik, Anda mesti bisa menghafal mana yang disambung atau dipisah. Tidak perlu khawatir bagi kamu yang memiliki ingatan lemah. Kami sudah menyediakan gambar yang telah dibuat oleh Nara Bahasa.

Berikut dijabarkan penggunaan partikel Pun agar kamu tidak lagi mengalami kebingungan.

Pun memiliki arti:

1. juga atau demikian juga: Jika Anda Pergi, saya pun hendak pergi
2. meski, biar, kendati: mahal pun dibelinya juga
3. saja: berdiri pun tidak dapat, apalagi berjalan
4. (… pun …lah) untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi: hari pun malamlah
5. untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat: maka baginda pun bertanya

Cara penulisan pun ada dua: disatukan/dirangkai dan dipisah dengan kata yang mendahuluinya.

Pun yang harus disatukan/dirangkai penulisannya terdapat pada 12 kata ini:

– adapun
– andaipun
– akanpun
– ataupun
– bagaimanapun
– biarpun
– nianpun
– kalaupun
– kendatipun
– maupun
– meskipun
– namunpun
– sekalipun
– sungguhpun
– walaupun.

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/nonfiksi/” type=”big” color=”red”] Baca Artikel Lain[/button]

 

Partikel pun ditulis terpisah, jika:

a. Mempunyai arti juga (nomor 1):
* Jika Anda tidak hadir, saya pun (juga) tidak hadir.
* Jika kita rajin bekerja, penghasilan pun (juga) bertambah.

b. Berfungsi sebagai partikel untuk menyangatkan atau mengeraskan arti (nomor 5):
* Sedikit pun saya tidak menyangka Anda menolak tawarannya.
* Sepeser pun saya tidak pernah menerima uang dari dia.

c. Dipisahkan dari kata yang mendahuluinya apabila maknanya sama dengan walaupun sekali, meskipun sekali (nomor 3).
* Sekali pun (walaupun sekali, meskipun sekali) saya belum pernah ke Jakarta.
* Sekali pun (walaupun sekali, meskipun sekali) ia tidak pernah datang ke sini.

Contoh pada kalimat:
(1) Tidak sekali pun dia melakukan kesalahan.
(2) Sekalipun melakukan kesalahan, dia tak pernah mendapat hukuman.

 

Sumber: http://bit.ly/2zN1rtf

Tuliskan komentar