Menu

Peluncuran Buku “Sepotong Dunia Emha” Karya Latief S. Nugraha | Yogyakarta

Peluncuran Buku

Sepotong Dunia Emha

karya Latief S. Nugraha

Rabu, 23 Mei 2018

Pukul 20.00

Di Pendopo Rumah Maiyah,

Jalan Barokah 287 Kadipiro, Yogyakarta

Gratis

Rumah Maiyah Emha Ainun Nadjib didukung oleh Penerbit Octopus dan Studio Pertunjukan Sastra menggelar acara Peluncuran Buku Sepotong Dunia Emha karya Latief S. Nugraha. Akan hadir selaku pembicara pada acara ini Dr. Aprinus Salam, M.Hum., Muhammad Zuriat Fadil, dan Latief S. Nugraha yang dipandu oleh Sukandar. Dalam kesempatan ini Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) akan menyampaikan khatimah terhadap buku tersebut. Acara yang sedianya berlangsung pada Rabu, 23 Mei 2018 pukul 20.00 di Pendopo Rumah Maiyah, Jalan Barokah 287 Kadipiro, Yogyakarta ini akan diawali dengan salat isya sekaligus tarawih berjamaah, terbuka untuk umum dan gratis.

“Progress Manajemen menyambut baik lahirnya buku karya Latief S. Nugraha yang berjudul Sepotong Dunia Emha. Apalagi diketahui bahwa buku tersebut pada mulanya adalah penelitian tesis yang diajukan ke Program Pascasarjana Ilmu Sastra Universitas Gadjah Mada dengan judul “Emha Ainun Nadjib dalam Arena Sastra dan Arena Sosial” berdasar pendekatan sosiologi sastra Pierre Bourdieu,” ujar Helmi Mustofa, selaku koordinator acara.

“Persoalan yang diulas oleh Latief dalam buku tersebut adalah arena kekuasaan dan arena sastra Indonesia yang mendominasi Cak Nun; disposisi Cak Nun di dalam arena sastra dan arena sosial; dan strategi, agen, dan pencapaian posisi Cak Nun dalam arena sastra dan arena sosial. Penelitian tersebut merupakan perwujudan dari kesadaran bahwa sudah waktunya terbit kajian-kajian terhadap peranan dan karya Cak Nun dalam khazanah sastra di Indonesia. Kami selalu mendukung anak-anak muda yang mau mencoba melahirkan gagasannya tentang karya-karya dan aktivitas Cak Nun. Sebagaimana pernah disampaikan oleh Iman Budhi Santosa, tugas generasi muda adalah belajar pada benih-benih nilai yang ditebar oleh Cak Nun,” imbuh staf Progress Manajemen itu.

Latief S. Nugraha mengungkapkan, “Latar belakang yang melandasi diterbitkannya buku ini adalah kesadaran bahwa catatan mengenai Cak Nun tidak lebih banyak dari catatan yang ditulis oleh Cak Nun mengenai banyak hal. Sungguh tidak sebanding apa yang telah dilakukan Cak Nun dengan apa yang dilakukan untuk Cak Nun. Sungguh menarik, hal yang kemudian dihasilkan. Citra karismatik Cak Nun tidak terdefinisi dan sulit terjelaskan secara menyeluruh dengan teori dari filsuf sekaligus sosiolog asal Prancis itu.”

“Cak Nun melakukan “perlawanan budaya” yang disebut beliau dengan melakukan dekonstruksi pemahaman nilai, pola komunikasi, metode perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi masalah masyarakat. Dalam arena sastra nasional telah dilahirkannya gagasan-gagasan yang membentuk dan mengorganisasikan praktik-praktik yang direpresentasikan langsung kepada masyarakat. Melalui karya-karyanya, Cak Nun mencoba membebaskan sastra ke berbagai bentuk, berbagai sikap, ke berbagai kepentingan, dan ke dalam ruang kemungkinan-kemungkinannya. Oleh karenanya, meskipun tidak terjadi tubrukan langsung antara pendekatan yang saya gunakan dengan hasil temuan dari sosok Cak Nun, ada garis lurus yang menghubungkan antara dasar dan puncak temuan-temuan itu, yakni sastra,” imbuh penulis asal Kulon Progo itu.

“Semoga buku Sepotong Dunia Emha dapat menjadi kado untuk Cak Nun, mengingat pada tanggal 27 Mei mendatang usia Cak Nun genap 65 tahun. Semoga buku ini juga bermanfaat bagi sidang pembaca sekalian. Meskipun saya mengakui bahwa buku kecil ini sungguh tidak menampung segala hal yang ingin diketahui khalayak ramai tentang Cak Nun. Sebagaimana judul buku tersebut, hanya sepotong dunia dari sepotong pengetahuan yang saya miliki. Untuk menuliskan Cak Nun, karya, dan dunianya secara menyeluruh rasa-rasanya tidak bisa hanya dikerjakan oleh satu orang, harus oleh banyak orang,” pungkasnya.

Tuliskan komentar