Menu

Peluncuran Album Musik 2500 Kalori Vol.2 | Ajakan untuk Anak Muda Kritis Tentang Pangan 2500kalori.id

2500 Kalori adalah angka kecukupan energi rata-rata harian yang dianjurkan untuk remaja laki-laki dan perempuan usia 15-24 tahun. Fakta itu kami jadikan judul album musik sebuah kompilasi yang terdiri dari 29 karya musik dari 29 band dengan berbagai genre musik. Masing-masing band membuat lagu berdasarkan pengalaman keseharian mereka tentang serba serbi makan dan pangan. Album 2500 Kalori terbagi menjadi 2 volume, volume pertama sudah diluncurkan pada tahun 2017. Album volume ke-2 yang terdiri dari 14 karya musik akan diluncurkan pada hari musik nasional,  9 Maret 2019 di studio musik bersejarah Lokananta Solo, dipersembahkan untuk remaja dan anak muda.

Proses kolaborasi Album 2500 Kalori dimulai dari tahun 2016. Musisi melakukan pengamatan pada pengalaman dekat terkait makan dan pangan saat proses riset dan menulis lirik lagu. Summerchild Trio, salah satu musisi kolaborator Album 2500 kalori pun membagikan pendapatnya. “Album 2500 Kalori ini memberi  peran, kesempatan dan ruang yang sama untuk semua orang yang terlibat, termasuk musisi,” tutur Dhandy vokalis Summerchild. Hal yang sama juga dituturkan Rubah di Selatan yang membuat lagu tentang Air di album ini. “Ini pengalaman pertama kami ikut album kompilasi sejak Rubah di Selatan lahir, jadi satu ruang belajar baru,”tutur Rubah.

Suatu kehormatan/kebanggaan bagi kami, dapat melakukan konser di tempat yang kaya akan karya musik yang melegenda. Lokananta adalah studio rekaman musik pertama dan satu satunya milik negara, berdiri pada tahun 1956. Lokananta memiliki beragam koleksi penting seperti  rekaman pidato kenegaraan Presiden Soekarno dan ribuan lagu daerah dari seluruh Indonesia. Lokananta menjadi tempat lahirnya beragam karya musik, dari seniman senior seperti GesangWaldjinahTitiek Puspa sampai dengan seniman jaman sekarang yaitu Efek Rumah Kaca dan White Shoes and the Couples Company. Marketing Lokananta, Sriyono menjelaskan Konser 2500 Kalori adalah program penting bagi Lokananta. “2500 Kalori bisa memperkenalkan Lokananta kepada musikus indie. Usai konser, musis-musisi penampil yang berasal dari berbagai daerah sekitar Solo kembali ke Lokananta setelah acara. Menghidupkan lagi Lokananta dengan karya-karya musik”.

Konser 2500 Kalori akan didahului oleh diskusi interaktif, ruang bagi remaja dan anak muda untuk berinterpretasi dan berdialog seputar musik dan pangan. Yusuf Safary dari Yayasan Kampung Halaman yang menggawangi album 2500 Kalori ini mengatakan, ”Kami harap remaja dan anak muda sedikitnya dapat dua manfaat, menikmati musiknya sekaligus berpikir kritis. Kami juga berharap 2500 Kalori didengar oleh sebanyak mungkin orang, silakan memberikan apresiasi dengan membeli album fisik dan digitalnya”.

Berbicara tentang jangkauan karya musik, informasi tentang 2500 Kalori sudah sampai di Library Of Congress (Tautan tersedia bawah). Library of Congress adalah perpustakaan terbesar di dunia yang memiliki jutaan koleksi yang terdiri dari buku, rekaman, foto, koran, peran dan manuskrip. Lalu apa maknanya?  Irma Hidayana, peneliti di bidang dampak industri makanan terhadap kesehatan berpendapat, “Karya yang masuk sebagai koleksi dan tercantum di katalog di perpustakaan yang besar bisa punya dampak yang kita belum tahu. Satu hal penting adalah karya tersebut dapat menjadi sumber pengetahuan untuk peneliti yang mengakses perpustakaan tersebut di masa mendatang”.

Bagi Voice of Baceprot, grup musik metal yang terdiri dari 3 remaja perempuan dari Garut mengatakan, “Album 2500 Kalori adalah nutrisi, dia hadir untuk menjaga dan merawat harapan”. Nuran Wibisono, jurnalisdari Tirto.id juga berpendapat bahwa belum ada rasanya album musik di Indonesia yang fokus pada satu tema khusus tentang makanan, pangan, dan sekitarnya. Hal ini membuktikan bahwa album musik bertema boga amat bisa dilakukan, bisa dikerjakan dengan baik.

Yayasan Kampung Halaman berharap, kehadiran Album 2500 Kalori tidak hanya sekedar mengingatkan tentang hitungan kalori, tetapi karya-karya didalamnya yang memasuki relung hati, menjadi pengalaman personal yang berbeda bagi setiap pendengarnya.

Tautan LibraryofCongress :

https://catalog.loc.gov/vwebv/search?searchCode=LCCN&searchArg=2018308342&searchType=1&permalink=y

Peluncuran Album 2500 Kaloridiselenggarakanoleh Yayasan Kampung Halaman, Lokananta Studio dan berkolaborasi bersama Hookspace, Warning Magz, World Food Program Indonesia, Temu Konco, dan ISI Surakarta.

 

Tentang Yayasan Kampung Halaman

Kampung Halaman adalah organisasi nirlaba yang berdiri pada tahun 2006, berbasis di Yogyakarta yang bertujuan untuk memperkuat peran remaja dan anak muda di komunitasnya masing-masing melalui program pendidikan popular berbasis media komunitas yang dilakukan secara kolaboratif. Kampung Halaman percaya bahwa REMAJA adalah anggota masyarakat terpenting yang dapat menjamin terciptanya proses regenerasi di komunitas.

Tentang Album 2500 Kalori

Album 2500 Kalori adalah kompilasi 29 karya lagu yang mengangkat tema pangan dan remaja, berbicara tentang pola konsumsi, keberagaman selera dan cara makan, ragam bahan pangan sejarah kuliner Indonesia dan pertanian yang adil dan berkelanjutan. Album 2500 Kalori berawal dari kegelisahan untuk menemukan cara mendekatkan remaja Indonesia dengan obrolan sederhana tentang pangan. Remaja Indonesia dan pangan meski terlihat dekat tapi sebenarnya berjarak. Selama ini remaja lebih dijadikan objek dari pelaku bisnis pangan. Mereka belum mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung (menjadi subyek) dan belum memiliki hak untuk memahami apa yang mereka konsumsi. Pemahaman dan pengalaman remaja tentang sumber bahan makanan, pola konsumsi, sumber energi dan gizi adalah fokus pengamatan saat riset dan menulis album 2500 Kalori. Lewat 2500 Kalori ini, Kampung Halaman ingin mengajak remaja lebih peka dan kritis pada kebutuhan dasar mereka yaitu makanan sebagai sumber energi dan gizi.

 

Profil Band/ musisi album 2500 kalori vol.2

SISIR TANAH – LAGU HARAPAN

Sisir Tanah adalah proyek musik asal Bantul, Yogyakarta yang dimulai pada tahun 2010. Sisir Tanah dibuat untuk mewadahi karya-karya Bagus Dwi Danto. Lagu-lagu Sisir Tanah berawal dari catatan-catatan yang ditulis Bagus Dwi Danto sebelum maupun sesudah 2010. Setiap catatan adalah perasaan-perasaan yang tersusun dari berbagai watak. Ada optimisme, sarkasme, humor, kegembiraan, kekecewaan, juga kemarahan. Sejumlah lagu bicara soal-soal personal, beberapa lainnya berisi kritik sosial. Dalam rentang tema yang luas itu, benang merah yangmenghubungkan pesan dalam lagu-lagu Sisir Tanah adalah cinta dan damai.  Sisir Tanah menelurkan album perdana “WOH” yang diproduseri oleh Yayasan Kajian Musik Laras pada April 2017.  Pada awal tahun 2019, selain terlibat dalam album 2500 Kalori, Sisir Tanah juga menyelesaikan album bersama Iksan Skuter dan Jason Ranti.

RUBAH DI SELATAN – WATER

RUBAH DI SELATAN adalah band yang beranggotakan empat anak muda yaitu Mallinda (vocal), Gilang (gitar), Adnan (keyboard), Ronie (etnik perkusi). Sejak 20 Agustus 2015, band ini menggabungkan instrumen etnik dan lirik populer dalam karyanya. Identitas karya RUBAH DI SELATAN adalah lagu tentang kearifan lokal, petuah jaman dulu, nilai-nilai tradisi, dengan budaya masa kini. Pada 3 April 2018, RUBAH DI SELATAN menggelar pertunjukan musik dengan kolaborasi Wayang di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta bertajuk Rubah Lost In Puppets. Di tahun yang sama, mereka menyelesaikan konser tur keliling di bawah program  Siasat Trafficking – EuropeCalling, bermain di beberapa kota di Eropa seperti di Amsterdam Belanda, Luxembourg Belgia, Paris Perancis, dan Munchen Jerman. Tahun 2019, RUBAH DI SELATAN merilis album perdana berjudul Anthera dan akan menjalani akan tur di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

TERASERING – MENGINGATLAH

Terasering adalah project musik yang lahir pada Februari 2016, memilih tema keluarga dan asmara dalam karyanya. Terasering menggunakan instrumen gitar dan cello untuk mengaransemen lagu dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai liriknya. Terasering ingin musik yang sederhana tapi bermakna.

SABAI – DAULAT PANGAN

Namanya bagus, lebih suka disebut regu musik daripada grup band. Berdiri November 2016. Personilnya : Egi Azwul (Vokalis bukan penyanyi) Doni Onfire (Sopran Violin) Plengeh (Percussion) Egi Idris (Cello) dan  Faisal Badawi (Guitar).

AGONI – SESAJI UNTUK RAJA DEWA KAPITAL

Agoni adalah sebuah band asal Yogyakarta yang beranggotakan Fafa (Vokal/Gitar), Erda (Bass/Vokal), dan Dimas (Drum).  Pada tahun 2015, Agoni meluncurkan empat lagu di akun Soundcloud mereka. Keempat lagu itu bertajuk Merajut Badai, Budi, Jurnalis Palsu, dan Aku Harap Laguku. Lagu Sesaji untuk Dewa Kapital berawal dari kegelisahan Agoni. Band ini kemudian ikut menyuarakan keresahanpetani di pesisir Kulon Progo yang berhadapan rencana pertambangan pasir besi.

Za And The Alien Colony | Oak’s Latter

Za and The Alien Colony adalah band asal Salatiga yang digawangi oleh Za/ Murdiyanti Chasanah (vokalis), Titah (kibor), Habib (gitar), dan Swas (drum) memainkan aneka genre musik seperti psychedelic, blues, jazz dan rock. Lagu “Life of Oak” adalah bentuk perlawanan sekaligus kampanye Anjing bukan untuk dimakan. Za And The AlienColony ingin mengkritik  Festival Yulin dan  orang-orang yang masih mengkonsumsi daging anjing. Lirik lagu terinspirasi dari kisah nyata di Salatiga, saat seekor anjing masih berjuang hidup saat disembelih untuk konsumsi manusia.

Jong’s Partij – Grasshopper

Jong’sPartij merupakan project kolaborasi antara disiplin musik dan seni rupa melibatkan pemusik (Dicky dan Dhandy) dan perupa (Gilang) yang berperan sebagai kreator.  Jong’sPartij dimulai pada bulan Juni 2016 di Yogyakarta. Bagaimana menghasilkan kolaborasi yang adil dari dua disiplin berbeda merupakan pertanyaan mendasar lahirnya project ini. Grasshopper adalah karya Jong’sPartij yang terinspirasi dari belalang goreng, makanan khas Kabupaten Gunungkidul. Sampai saat ini Jong’sPartij terus bereksperimen mencapai hasil karya yang dominan antara keduanya, atau temuan kemungkinanlain.

Mengayun Kayu – Kisah

Mengayun Kayu adalah sebuah project kesepian dan juga sebuah harap yang diciptakan oleh Ayu Saraswati. Dia berharap musiknya mampu menghancurkan tembok-tembok kesenduan. Mengayunkan kayu bukan untuk menghancurkan lawan, namun untuk melindungi diri. Musik yang sendu kadang dibuat untuk memancang kudakuda waspada.

NOEMI – ETALASE

Noemi adalah bandindierock asal Jogja yang terdiri dari Nudia Muntaza (Gitar), Ady Ekayana (Vokal), Garit Bhian (Drum), Adha M Lauhil (Bass), Vandhita Pandu (Violin) dan juga Alangga DK (Gitar).

SUAR – SAJAK SI PEMABUK

Suar adalah nama sebuah project yang berawal dari ketertarikan salah satu personilnya, Khotibul, untuk menggodok karya sastra menjadi sajian musik. Lalu Anggie (Noktah Hitam), Dhiya (Flantera) dan Astarina (Lumena) hadir mengisi komposisi dan menambah warna dalam musik SUAR.  SUAR adalah Khotibul Umam (Gitar,Vokal) ; Astarina Dian (Vokal) ; Anggie Irfansyah (Bass) ; Dhiya Efwe (Drum) yang memilih untuk menetapkan diri pada bidang musikalisasi puisi yang tidak terpaku dalam satu lingkaran aliran musik.  SUAR menyadari bahwa karya sastra mempunyai keluwesantersendiri.

Summerchild – Intisari

Summerchild, trio Dhandy Satria (vokal, gitar), Paulus Ryan Haryanto (bass), dan Yusak Nugroho (drum) mengolah pengalaman atas risau agar pepat dalam lirik dan aransemen yang dibuat dengan musik jenis rock alternatif. Lagu Intisari di album 2500 Kalori bercerita soal kegundahan anak muda dan pertemuannya dengan minuman keras. Alkohol kerap digunakan sebagai mediator untuk lebih memahami apa yang terjadi, namun pada kenyataannya alkohol justru menipiskan dinding antara benar atau salahnya sebuah tindakan.

Akar Pijar – Lazim Mati Kemari

Akar Pijar adalah duet Wicaksono Bagus Pamungkas dengan gitar yang diberi nama Apsari. Bagus memain lagu buatan sendiri dengan musik folk bertema kemanusiaan.  

Gorong-Gorong – Sang Penanam

Kelompok bermain yang meresahkan ;demi keberlangsungan aktivitas merawat keresahan bagi setiap Insan yang merasa terkondisikan oleh gesekan berkelanjutan. Bertahan hidup dengan berbagai metode, berburu, meramu hingga bersilat lidah.

Messedpot –  As Long As

Massedpot didirikan pada tahun 2013. Sebelum menggunakan nama panggung tersebut, kami mengalami pergantian nama dan pergantian personil beberapa kali. Hal utama terbentuknya band kami, tentu karena sama-sama mimiliki kecintaan dengan musik. Selain itu, kami jugadipertemukan dalam satu institusi yang sama, yaitu Fakultas Ilmu Budaya, Univertsitas Gajah Mada. Fokus studi setiap personil berbeda-beda. Hal tersebut berpengaruh dalampengembanganbermusik kami. Artinya, perbedaan yang demikian justru menjadibahan referensi dalam pembuatan setiap karya. Messedpot beranggotakan Galih Adi Utamapadadrum, Bangun Ramdhani pada bass, dan Rio Kusnadi pada gitar.

 

No Responses

Tuliskan komentar