Menu

Malammu Malamku | Puisi Nuur Fattah Haq Barru

Guratan Lengkung Senja

 

Garis senja, memotong cakrawala

Riuh jangkrik mengkritik pekik

Lembayung mengayun

Awan putih tertatih-tatih

 

Langit biru berganti jingga

Pipimu merah merona

Tersipu malu, kucuri pandang wajahmu

Senyum kecilmu, tipis lesung pipimu

 

Guratan lengkung senja

Mengisi dunia yang fana

Rintik hujan, membawa kerinduan

Hijau dedaunan menyapa kehampaan

 

Berbinar-binar matamu

Kelip bintang di korneamu

Santun ucapanmu, selembut salju

Indah parasmu, selaras alamku

 

Dialog Hujan

Hujan bercerita kepadaku, “senja telah meredup

kawan, azan sebentar lagi berkumandang.”

Aku pun menjawabnya, “redalah kawan, lirihkan

suaramu, istriku sedang terbaring pulas, dan agar aku dapat

mendengar azan.”

Kemudian dijawab lagi oleh hujan, “biarkan aku

menyuburkan ketandusan, azan tak terdengar pun

harusnya kau tetap mengingat waktu wajibmu itu.”

Sejenak aku terdiam…

Malamku malammu

Langit sedang gaduh penuh dengan peluh

Prasangka bumi telah terjawab saat gelap

Rintikan berdekatan kemudian mengeluh

Keluhan telah mengguyur sampai terlelap

Bermimpilah, gapai mimpi yang indah

Malamku tanpa bulan yang merekah

Tak apa, lain malam akan lebih mewah

Karena ketika kau bangun tak akan resah

Izinkan mata ini terjaga, akan kujaga tidurmu

Harusnya kau seduhkan canduku

Tapi tak apa, lain waktu lebih syahdu

Karena akan bertambah rinduku

Pupilmu tak dapat kudekap

Hanya terbayang di celah antara hujan yang kerap

Suaramu tak dapat kucerna

Hanya terdengar rintik membentur kaca

Alam Berbicara

Seperti sajak dalam puisi, tak kan tenggelam

di waktu senja

Hanya matahari yang mengisi, selalu terbit

menghapus luka

Layaknya awan menunggu petir, ingin segera

terikat dalam hujan

Bukan lingkaran yang satire, mengelilingi jari manis

bagai lingkaran bulan

Kelopak bunga di antara putik dan benang sari

Menggantung restu di tangkainya

Serangkaian kembang utuh mewangi

Memulai musim semi penuh warna

 

Penulis

Nuur Fattaah Haq Barru, S.S. Lahir di Gunungkidul, 8 Mei 1994. Saat ini tinggal di Nglipar, Gunungkidul, D.I.Yogyakarta. Dapat dihubungi melalui surel fattahhaqb@gmail.com

 

Ilustrasi oleh Mathorian Enka

 

No Responses

Tuliskan komentar