Menu

Kendala Guru dalam Melaksanakan Kurikulum Sekolah Penggerak pada Masa Pandemi Covid-19 | Al Hamda Niqmatu Shalihah

https://gtk.kemdikbud.go.id/

Kendala Guru dan Pendidikan di Indonesia

Menurut Nurkholis (2013) Pendidikan di Indonesia dapat terselenggara dengan baik jika mempunyai peran yang positif terhadap adanya perkembangan zaman di era revolusi industri 5.0. Bahwa pendidikan harus difokuskan untuk membimbing peserta didik supaya memiliki budi pekerti yang luhur sehingga nantinya bisa mewujudkan kehidupan yang yang sesuai dengan kemajuan zaman. 

Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sebuah perubahan khususnya dalam sistem pendidikan. Agar menjadi bangsa yang berkualitas tentu harus mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten dan berkualitas, dan dalam mencapai hal tersebut tentunya juga diperlukan adanya warna baru dari segi aspek pendidikan yang ada di Indonesia. Salah satunya dengan menerapkan kurikulum sekolah penggerak. Tujuannya agar pembelajaran di Indonesia mampu mencetak peserta didik yang mempunyai karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kurikulum merupakan sebuah alat atau rancangan mata pelajaran dalam pendidikan yang diberikan kepada lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi program pelajaran yang nantinya disampaikan kepada peserta didik di jenjang pendidikan. 

Sebenarnya kurikulum itu bukan hanya mengenai buku ajarnya, akan tetapi juga mengenai bagaimana arah tujuan pendidikan yang diharapkan bisa terwujud dengan adanya kurikulum tersebut. Adapun kurikulum menurut UU No 20 Tahun 2003 artinya sebuah perangkat rencana pembelajaran yang berhubungan dengan tujuan, isi bahan ajar, dan hal yang diperlukan untuk pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah dan juga berguna untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 

Selanjutnya, kurikulum mempunyai beberapa peranan utama bagi tiap individu dalam pendidikan. Selain kurikulum dijadikan untuk sebuah pedoman dalam mewujudkan pendidikan, kurikulum juga memiliki berbagai tujuan diantaranya untuk mempersiapkan peserta didik dalam mencapai masa depannya agar dapat menjadi pribadi yang mempunyai kecakapan dan daya nalar yang tinggi. Kemudian agar peserta didik berpikir kritis dan kreatif untuk diterapkan nantinya dalam lingkungan masyarakat. 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/nonfiksi/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Juga Kumpulan Artikel Suku Sastra[/button]

Kurikulum dapat dikatakan sangat mempengaruhi dari sebuah kualitas pembelajaran, apabila kurikulum tidak diterapkan dalam pembelajaran maka suatu program akan menjadi tidak bermakna dan proses  pembelajaran tidak akan berlangsung efektif. Dalam mengembangkan kurikulum tidak gampang, sebab penerapan kurikulum perlu adanya pengembangan komponen seperti harus memperhatikan tujuan kurikulum tersebut, komponen, isi, dan evaluasinya. 

Kurikulum itu arah tujuannya tidak tetap, akan tetapi dinamis yang artinya ada pergeseran sebagaimana dinamika perubahan sosial juga ikut berubah. Terdapat banyak faktor pendorong yang menyebabkan hal tersebut yaitu dari faktor internal maupun eksternal. Dalam merespon berbagai pergeseran dan perubahan yang ada , kurikulum harus bersifat fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan perubahan pola pikir maupun tuntutan di zaman. Menurut Karim dalam meningkatkan mutu pendidikan harus menggunakan cara yaitu salah satunya melakukan perubahan pada kurikulum. (Susilo 2007:10)

Kurikulum yang terdapat di Indonesia sudah mengalami perubahan dari sejak tahun 2019 sampai diterapkannya kurikulum berbasis tiga aspek penilaian. Terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang disebut kurikulum 2013. Dalam pengimplementasiannya kurikulum tersebut mempunyai pandangan pro dan kontra. Kurikulum tersebut menyebabkan adanya berbagai permasalahan seperti kurikulum 2013 hanya berfokus kepada proses peserta didik itu sendiri dan bagaimana mereka mampu meningkatkan dan menjaga keseimbangan antara attitude, skill maupun knowledge yang mereka miliki. Sehingga hal tersebut menjadikan sebuah permasalahan yang cukup kompleks dalam sebuah pengimplementasian kurikulum. Maka dari hal tersebut, timbullah kurikulum baru yang disebut penyempurna dari kurikulum sebelum-sebelumnya yaitu bernama kurikulum sekolah penggerak yang fokusnya mengenai hasil yang dicapai oleh peserta didik bukan hanya proses yang dijalani oleh peserta didik tersebut. Kemudian sama halnya kurikulum 2013, kurikulum sekolah penggerak dalam implementasinya juga terdapat kendala-kendala yang dihadapi khususnya bagi guru. 

 

 

Tuliskan komentar