Festival Literasi, Festival Sastra, Festival Buku di Indonesia

Festival Literasi, Festival Sastra, Festival Buku di Indonesia

Ada banyak cara untuk berkumpul dan merayakan kegembiraan bersama. Salah satunya dengan menghadirkan sebuah festival.

Kehadiran festival tak hanya merupakan kegiatan yang bersifat hura-hura atau hiburan semata, melainkan ada upaya untuk menghadirkan dan melahirkan produk knowledge. Jika hanya hiburan semata, suatu kegiatan biasanya dinilai sebagai sebuah pesta daripada festival.

Di Indonesia, sepanjang tahun kerap di gelar berbagai festival, dari mulai festival budaya, musik, sastra, buku, literasi dan lain sebagainya.

Safar Nurhan, seorang penulis dan penggiat buku, pernah mendata atau mengumpulkan sejumlah festival sastra/literasi/buku yang diselenggarakan sepanjang tahun 2019. Biasanya, festival-festival tersebut diadakan secara rutin setiap tahun, meski terkadang bergeser bulan, tergantung pada persiapan panitia. Metode yang digunakan Safar Nurhan sangat sederhana, yaitu mengunggah status di akun Facebook-nya tentang festival sastra/literasi/buku yang digelar tahun itu, dan kemudian teman-temannya menambahkan nama-nama festival dari berbagai daerah.

Ternyata ada banyak sekali festival jenis ini di Indonesia. Berikut kami sajikan data dari Safar Nurhan yang telah kami lengkapi.

  1. Patjar Merah “Festival Kecil Literasi dan Pasar Buku Keliling”

Patjar Merah atau baca saja Pacar Merah. “Pacar siapa? Pacar semua orang”. Inisiatornya sih bilang begitu, Windy Ariestanty dan Irwan Bajang. Festival ini diselenggarakan secara berkeliling ke beberapa kota seperti Yogyakarta (bulan Maret), Malang (Juli-Agustus), dan Semarang (November-Desember)

Patjar Merah diambil dari judul buku yang berjudul Patjar Merah Indonesia yang terbit pertama kali tahun 1930-an. Buku ini menceritakan tokoh yang bernama Patjar Merah yang memiliki sifat cerdik, pintar, suka membaca, dan salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia, Tan Malaka.

Apakah kotamu disinggahi?

 

  1. Jogja Membaca

Jogja Membaca merupakan suatu gerakan yang dilakukan secara rutin setiap tahun untuk mengajak masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan minat baca sebagai upaya untuk mendukung Long Life Education serta menyadarkan dan menumbuh kembangkan pentingnya budaya membaca kepada masyarakat.

Dalam kegiatan ini, ALUS Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan selaku penyelenggara  bekerjasama dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Festival ini biasanya menyapa masyarakat pada bulan Mei.

 

  1. Apresiasi Sastra (Apsas)

Festival yang digawangi oleh penulis Sigit Susanto ini diselenggarakan di Yogyakarta pada setiap bulan Mei. Cenderung menempati ruang-ruang komunitas di Yogyakarta dan menghadirkan penulis serta pembaca dalam satu ruang.

Uniknya, festival ini hadir untuk membedah 10 karya sastra dalam semalam. Tak heran jika waktu dibutuhkan relatif panjang. Dimulai pukul 19.00, biasanya akan selesai pada pukul 01.00 WIB.

Kalau kamu punya buku yang terbit di awal tahun, kamu bisa segera mendaftarkan diri di grup Facebook Apresiasi Sastra.

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/nonfiksi/” type=”big” color=”red”] Baca Kumpulan Artikel Suku Sastra[/button]

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tuliskan komentar