Menu

Aguk Irawan MN

Aguk Irawan MN. Lahir di  Lamongan, 1 April 1979. Ia merupakan alumni pondok pesantren Darul Ulum, Langitan. Gelar akademik ia raih dari jurusan Aqidah-Filsafat di Al-Azhar University Cairo dan Sekolah Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga. Pengajar antropologi-budaya di STIPRAM Yogyakarta, serta di Ma’had Aly KH. Ali Maksum Krapyak dan STAI Pandanaran Yogyakarta. Selain menulis fiksi dan nonfiksi, Aguk Irawan juga banyak menerjemahkan karya-karya luar, terutama dari karya-karya berbahasa Arab. Tulisannya tersebar di berbagai media di luar maupun dalam negeri. Puluhan judul karya sastra telah diterbitkannya, beberapa di antaranya adalah Dari Lembah Sungai Nil (Kinanah, 1998), Hadiah Seribu Menara (Kinanah, 1999), Kado Milenium (Kinanah, 2000), Negeri Sarang Laba-Laba (Galah Press, 2002), Dalam Genggaman Api (Kinanah, 2003), Liku Luka Kau Kaku (Ombak, 2004), Sungai yang Memerah (Ombak, 2005), Penantian Perempuan (Ombak, 2005), trilogi Risalah Para Pendusta (Pilar Media, 2007), Aku, Lelaki Asing, dan Kota Kairo (Grafindo, 2008), Balada Cinta Majenun (Citra Risalah 2008), Sepercik Cinta dari Surga (Grafindo, 2007), Memoar Luka Seorang TKW (Grafindo, 2007), Sekuntum Mawar dari Gaza (Grafindo, 2008), Dalam Sujud Cinta (Grafindo, 2008) Hasrat Waktu (Arti Bumi Intaran, 2009), Di Jari Manismu Ada Rindu, (Arti Bumi Intaran, 2009) Lorong Kematian (Global Media, 2010), Sinar Mandar (Global Media 2010), Jalan Pulang (Azhar Risalah, 2011), Musyahid Cinta (Arruz Media, 2011), Semesta Cinta (Lentera Sufi, 2011) Penakluk Badai, novel Biografi Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari (Global Media, 2011), Cahaya-Mu Tak bisa Kutawar (Arruz Media, 2014), Haji Backpacker sebuah Novel (M-Book, 2013), Air Mata Tuhan (Imania, 2014), Tuhan, Maaf Engkau Kumadu (Glosaria Media, 2012), Mekkah (Glosaria Media, 20013) Maha Cinta (Glosaria Media), Kidung Rindu di Tapal Batas (Glosaria Media, 2015). Patah Hati yang Terindah (Dolphin, 2015). Peci Miring, novel Biografi Gus Dur (Dolphin, 2015) Kartini, Kisah yang Tersembunyi (Dolphin, 2016), Sang Mujtahid Islam Nusantara, novel Biografi K.H. Wahid Hasyim (Imania, 2016), Separuh Cahaya Surga (Qalam Nusantara, 2017), Yang Terlupakan (Melvana, 2017), Sosrokartono, Sebuah Novel Biografi (penerbit Mizan, 2018). Penghargaan yang telah ia raih di antaranya Bakhtiar Ali Award, 2001 (KBRI-Terobosan), Majalah sastra Horison Edisi XXXXI, No. 12/2006, katagori satu dari enam sastrawan muda berkarakter Yogyakarta, Penulis Fiksi Terbaik 2007 (Grafindo Khazanah Ilmu), Pesantren Award 2016 (Pesantren Bina Insan Mulia), Novel Titip Rindu Ke Tanah Suci masuk dalam nominasi novel islami terbaik versi Islamic Book Fair Jakarta. Kini ia tinggal di Yogyakarta, di pesantren menulisnya, Baitul Qilmah.

 

[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/tokoh/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Juga Tokoh-Tokoh Sastra[/button]