Menu

Cinderella | Dongeng Charles Perrault

Sumber Gambar: https://fr.wikipedia.org/wiki/Cendrillon

Cinderella – Sumber Gambar: https://fr.wikipedia.org/wiki/Cendrillon

Bersama dua kakak dan ibu tirinya, seorang perempuan yang sangat cantik dan baik hati tinggl di sebuah kerajaan. Ia sudah yatim piatu, bapak dan ibunya telah meninggal. Di kerjaan yang besar yang besar itu, ia tidak mendapatkan perlakuan baik, justru sebaliknya ia disiksa setiap hari. Meski begitu, ia tak pernah membenci kakak dan ibu tirinya. Bagaimana pun mereka adalah keluarga yang ia miliki saat ini. Bahkan, kedua kakanya menjulukinya Cinderella, artinya gadis yang sangat kotor.

Suatu hari ada sebuah undangan pesta dansa dari istana untuk semua gadis. Bagi gadis yang beruntung, ia akan mendapatkan pinangan dari sang pangeran. Tentu saja semua gadis bersemangat dan menginginkan diperistri pangeran. Tak terkecuali dua kakak Cinderella.

“Siapapun di antara kalian yang akan menikah dengan Pangeran, itu akan membuat ibu sangat bahagia, keluarga kita akan menjadi terpandang.” Ujar ibu tirinya menengahi kedua kakaknya yang bertengkar.

Hari yang dinanti telah tiba. Mereka menghias diri dengan dandanan yang cantik, gaun yang indah dan sangat mahal. Iri melihat kedua kakaknya, Cinderella juga ingin datang ke pesta itu. Tetapi ketika ia bertanya kepada ibu tirinya, apakah boleh datang ke pesta dansa, ia justru mendapatkan makian. Tak hanya ibunya, kedua kakaknya pun habis-habisnya menghina dirinya.

Meski sudah memohon, ibu dan kakaknya tidak mengijinkannya datang ke pesta pangeran tampan. Selepas berdandan mereka pergi bertiga ke istana, sementara Cinderella masuk ke dalam kamar. Ia sangat bersedih dan menangis sesenggukan. Dalam kesedihannya itu, Cinderella seolah mendapatkan keajaiban.

Ada cahaya yang sangat terang dan suara gemuruh masuk ke dalam kamarnya, diberangi dengan kemunculan perempuan paruh baya yang cantik. “Cinderella, berhentilah menangis.” Ia sangat terkejut. “Aku ibu peri yang akan menolongmu pergi ke pesta dansa. Tapi sebelum itu kamu harus mencari enam tikus, enam kadal, dan labu emas. Kamu bisa mencarinya di kebun belakang, dan kemudian bawalah ke sini.”

Setelah semua persyaratan terpenuhi, Ibu peri mengahampiri mereka satu per satu dan dengan tongkatnya labu emas berubah menjadi pedati emas yang sangat indah. Dan Kadal menjadi pengawal dengan berbadan kekar. Keenam tikus berubah menjadi enam kuda berwarna keemasan. Cinderella sangat terkejut. Lalu, ibu peri menghampirinya dan dengan tongkatnya pakaian Cinderella yang sangat jelek dan kotor berubah menjadi gaun yang sangat berkilau dengan perhiasan yang sangat indah dan berkilau. Sementara pada kakinya, sepasang sepatu kaca yang sangat cantik dikenakan.

“Cinderella, semua ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam. Pangaruh sihir tidaklah permanen. Tepat ketika pergantian hari, pukul dua belas malam, kamu harus meninggalkan pesta dansa.”

Ketika Cinderella tiba di pesta, Cinderella langsung ke dalam aula istana. Semua mata tertuju padanya. Mereka sangat terkejut dan sangat kagum dengan kecantikannya. Bahkan ibu dan kedua kakak tirinya tidak mengenali siapa putri cantik itu.

Pangeran tampan pergi mengahampirinya. “Putri, kau sangat cantik. Maukah berdansa denganku?”

“Siapa sanggup menulak Pangeran?” Cinderella tersenyum.

Mereka berdua berdansa dengan rasa bahagia. Cinderella sangat bahagia hingga lupa waktu. Jarum jam hampir menunjuk pukul dua belas.

“Maafkan aku, Pangeran. Aku harus segera pulang.” Kata Cinderella mendadak. Ia menarik tangannya dari genggaman Pangeran dan langsung berlari ke luar istana.

Cinderella tak mempedulikan apapun lagi, bahkan ketika satu sepatunya lepas. Pangerang yang berusaha mengejarnya juga tak berhasil. Tapi ia menemukan sepatu milik putri cantik itu. “Aku akan mencari pemilik sepatu ini.” Katanya dalam hati.

Di luar istana, Cinderella kembali menjadi gadis kotor dan berdebu. Namun, ia sangat bahagia karena dapat pergi berpesta dan berdansa dengan Pangeran.

Keesokan harinya, Pangeran bersama para Prajuritnya rumah ke rumah yang memiliki anak perempuan. Tujuannya satu, mencari kaki yang cocok dengan sepatu milik putri malam itu. Namun, tidak ada yang cocok. Akhirnya tibalah rumah Cinderella disambangi. Kedua kakaknya sangat senang dan tidak sabar ingin mencoba sepatu itu.

Meski kebesaran, kaki mereka berdua terus dipaksakan masuk. Pengawal menyudahi usaha mereka. Tak sengaja, pengawal melihat Cinderella yang mengintip dari balik pintu. “Hei, ke marilah. Cobalah sepatu ini.”

Cinderella menjulurkan kakinya masuk ke dalam sepatu itu. Tak disangka dan mengagetkan seisi rumah. Kaki mungil itu ternyata cocok dengan sepatunya.

“Cinderela, selamat…’’ Cinderela langsung menoleh ke belakang.

“Hiduplah dengan bahagia dengan Pangeran.’’ Katanya ibu peri yang langsung menghampiri dan menggerekkan tongkatnya dan membaca mantra.

Cinderela berubah menjadi Putri dengan gaun yang sangat indah. Sampai di istana, Pangeran menyambutnya dengan gembira. Keduanya akhirnya menikah dan hidup bahagia selamanya.

 

 

Diambil dari:

100+ Dongeng Terpopuler dari Berbagai Negara

Penulis: Kak Rus FM

Penerbit: Carissa Publisher

Tuliskan komentar