Budi Sardjono. Lahir di Yogyakarta, 6 September 1953. Beberapa kali memenangkan sayembara mengarang, baik cerpen, novelet, dan naskah sandiwara remaja oleh Dewan Kesenian Jakarta. Cerpen-cepennya pernah dimuat di Majalah Sastra Horison, Harian Kompas, Majalah Sarinah, Femina, Kartini, Nova, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, dan lain-lain.
Buku kumpulan cerpen Budi Sardjono yang sudah terbit antara lain Topeng Malaikat (Labuh, 2005) dan Dua Kado Bunuh Diri (Labuh, 2005). Kumpulan Novelet Rembulan Putih (Labuh, 2005). Novelnya yang sudah terbit jadi buku antara lain Ojo Dumeh (Nusatama, 1997), Selendang Kawung (Gita Nagari, 2002), Angin Kering Gunungkidul (Gita Nagari, 2005), Kabut dan Mimpi (Labuh, 2005), Sang Nyai (Diva Press, 2011), dan Kembang Turi (Diva Press, 2011), Api Merapi (Diva Press, 2012), Roro Jonggrang (Diva Press, 2013), Nyai Gowok (Diva Press, 2014), Prau Layar ing Kali Code (Cet. II, Dayu Litera, 2018), Prau Layar ing Kali Opak (Cet. III, Dayu Litera, 2019). Novel Sang Nyai memperoleh Penghargaan Sastra 2012 dari Balai Bahasa D.I. Yogyakarta. Novel Prau Layar ing Kali Opak masuk 5 Besar Lomba Mengarang Novel Bahasa Jawa Disbud DIY.
[button link=”https://sukusastra.com/category/sastra/tokoh/” type=”big” newwindow=”yes”] Baca Juga Biografi Tokoh-Tokoh Sastra[/button]