Di halaman terakhir buku itu aku menemukanmu. Kau yang sedang membaca ayat-ayat arloji yang berdetak dengan lembut dalam nadiku. Aku pun membacanya, hikmat. Tiada suara yang kudengar selain arloji di tangan kirimu. Aku memandangnya, menelisik hingga mata memihak, tak berpaling.

Apakah waktuku telah habis?

Padahal ayat-ayat yang kubaca belum usai. Ia menghilang begitu saja. Tiba-tiba terpajang di tembok kamarku.

Mengapa begitu cepat kau pergi dan membuangnya? Seketika tukang rongsokan mengambilnya, sumringah.

Di sudut ruang tamu, kau bersembunyi mengenakannya kembali.”Darimana kau mendapatinya kembali perasaan tadi barusan kau membuangnya?” ternyata hanya tali sepatu.

Dia kikuk dan kaku, menghilang bersama jam tangan itu, aku pun kembali membaca buku.

(2020)

By Ummi Ulfatus Syahriyah

Gadis kelahiran kota Apel. Anggota LPM DIMeNSI IAIN Tulungagung. Karyanya pernah dimuat di web dimensipers.com. Bukunya yang telah terbit adalah Kumpulan Puisi Yang Terperam dan Tersekat (Penerbit Guepedia, 2019), novel Sepucuk Surat Untuk Negeri Yaman (Guepedia). Puisi-puisi menyebar di beberapa antologi bersama seperti Montase Kenangan (Poetry Publisher), Eunoia (Rofsikaha), Surat Cinta Sang Teroris (Kanva Publishing), Suluk Santri; Antologi Bersama 100 Penyair Islam Nusantara (HSN, Yogyakarta 2019), Sua Raya; Sebuah Antologi Perayaan (Malam Puisi Ponorogo), Melodi Tak Bersuara (JSI), Terumbu Karang Rindu (JSI), dan 17 Agustus (Aria Mandiri), serta antologi cerpen bersama yang berjudul Di Surga Tiada Tong Sampah 25 cerpen terpilih (LPM Arena), dan Setelah Hujan Jatuh (JSI). Kini tinggal di Rt 01 Rw 02 Dsn. Sumberingin- Ds. Sumberdem-Kec. Wonosar-Kab. Malang. Bisa dihubungi melalui 085236888218.

Tuliskan komentar