Menu

Pameran Rupa Pustaka “Dialaog Dua Anak Haram” | Penerbit Ombak, 19-29 April 2018

 

 

 

Pameran Rupa Pustaka
DIALOG DUA ANAK HARAM
Penerbit Ombak, Yogyakarta 19-29 April 2018
Kurator:  Mikke Susanto, Anam Khoirul, dan Tomi Firdaus
Pembuka: Nirwan Ahmad Arsuka
Dibuka: 19 April 2018, pukul 19.00 WIB
Tempat: Penerbit Ombak, Perumahan Nogotirto III, Jl. Progo B-15, Yogyakarta.
Perupa: Adi Ardiyansyah, Adit Here Here, Alfin Rizal, Andre Tanama, Enka, Isrol “Media Legal”, Susiyo Guntur, dan Ugo Untoro.

 

Profesi seniman dan penulis masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Profesi yang berperan penting dalam sejarah perkembangan kebudayaan sebuah bangsa ini ibarat anak haram. Kesenian dan kepustakaan adalah lokomotif sejarah, karena ia adalah pemantik banyak revolusi. Sebuah tulisan dan ilustrasi bertajuk “Salam dari Pendjara” di koran Fikiran Ra’jat karya Bung Karno adalah salah satu contoh dari dialog kesenian dan kepustakaan.

Kenapa haram? Karena bagi pemerintahan yang otoriter, keduanya adalah seteru, seperti momok yang menakutkan di siang bolong. Seniman dan penulis tak boleh turun mengkritik pemerintahan otoriter. Jika membangkang ia akan dicap sebagai anti pemerintah, yang harus dibungkam dan wajib dihilangkan. Stereotipe tersebut juga ditanamkan pada masyarakat awam, sehingga dianggap bahwa seniman dan penulis tak mempunyai masa depan dan hanya dipandang sebagai perusuh. Padahal kontribusinya sangat besar, meskipun tidak berefek langsung terhadap masyarakat seperti halnya profesi guru, dokter dan profesi lainya yang sudah mapan.

Sejatinya hasil dialog dua anak haram tersebut menghasilkan karya yang segar, meskipun terkadang ditepikan dan dikubur. Gagasan segar tersebut bukan semata tercipta secara subjektif, tetapi juga bersumber dari reaitas, pustaka-pustaka dan ragam ilmu yang dikawin silang. Pustaka tidak melulu dari buku saja, pustaka dalam perspektif umum memiliki perluasan seperti halnya lingkungan, alam dan semesta raya.

Repsentasi yang disajikan dalam pameran yang terinspirasi dari pengantar Nirwan Ahmad Arsuka pada buku terjemahan Galileo’s Daughter: A Drama of Science, Faith and Love milik Dava Sobel adalah olah dan ulah perupa yang menggai ragam pustaka yang diwujudkan pada dalam karya seni rupa. Mereka mengelaborasi pemikiran dan hasrat dengan karya para sastrawan, pustaka dan lintas disiplin ilmu lainnya. Pameran ini diselenggarakan agar penikmat seni dan lebih khusus masyarakat luas memahami dialog dua anak haram.

Pameran yang dikuratori oleh Mikke Susanto, Anam Khoirul, dan Tomi Firdaus ini akan dibuka oleh Nirwan Ahmad Arsuka pada tanggal 19 April 2018 di Penerbit Ombak, Perumahan Nogotirto III, Jl. Progo B-15, Yogyakarta. Menggandeng delapan perupa yaitu Adi Ardiyansyah, Adit Here Here, Alfin Rizal, Andre Tanama, Enka Komr, Isrol “Media Legal”, Susiyo Guntur, dan Ugo Untoro. Siaran pres ini sekaligus merupakan undangan. Oleh karena itu perupa dan pihak panitia dengan hormat mengajak Anda untuk ikut mengapresiasi sungguhan pameran ini.

Selamat mengapresiasi. Pameran ini GRATIS untuk umum.
Narahubung : a.n. Rizki (0812 8942 0090)

Tuliskan komentar